Di Zaman kita sekarang
telah muncul sekelompok wanita yang menyimpang dari fitrah Allah, padahal Allah
telah menciptakan manusia di atas fitrah itu. Mereka menunjukkan sifat yang
tidak sesuai dengan tabiat kewanitaan mereka, padahal Allah telah menjadikan tabiat
tersebut untuk membedakan dengan tabiat laki-laki. Mereka menyangka bahwa mereka bisa berubah menjadi laki-laki Akibatnya
sekelompok wanita tersebut banyak menemui kesulitan dan kesempitan, mereka
mengalami problem fisik dan psikis, menjadi wanita-wanita yang tersisihkan yang
dibenci sekaligus menjadi pelampiasan kemarahan suami dan anak-anak mereka.
Disamping itu ada ancaman yang amat keras lagi bagi para wanita yang meyimpang
dari fitrah dan kodrat kewanitaan mereka serta menyerupai laki-laki dalam hal
berpakaian, penampilan, akhlak dan tindakan.
Dalam sebuah hadits shahih
dari ibnu Abbas Radhiallaahu anhu dia berkata: "Rasulullah Shallallaahu
alaihi wa Sallam telah melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita
yang berpenampilan seperti laki-laki (HR. Al-Bukhari).
Laknat artinya terusir dan dijauhkan dari rahmat Allah Hadits lain
yang juga diterima dan Ibnu Abbas ra dia berkata: "Nabi Shallallaahu
alaihi wa Sallam telah melaknat kaum laki-laki yang berpenampilan seperti
wanita dan wanita yang berpenampilan laki-laki," (HR. Al-Bukhari)
wanita yang berpenampilan seperti laki-laki artinya yang
meniru-niru laki-laki dalam berpakaian dan penampilan. Adapun meniru dalam hal
ilmu dan pemikiran maka hal itu terpuji. Dari Salim Bin Abdullah dari bapaknya,
dia berkata: "Telah bersabda Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam :
"Ada tiga
golongan manusia yang tidak akan dipandang oleh Allah Azza Wajalla pada hari
kiamat: Orang yang durhaka kepada orang tua, wanita yang menyerupai laki-laki,
dan Dayuts (orang yang tidak punya rasa cemburu Pent.)" (HR. An-Nasai)
Beberapa bentuk penyerupaan wanita terhadap laki-laki Banyak
sekali bentuk penyerupaan wanita terhadap laki-laki. Masalah ini tidaklah
terbatas hanya dalam hal pakaian saja tetapi mencakup lebih dari itu, diantara
bentuk (penyerupaan) terhadap laki-laki yang sering dilakukan oleh para wanita
adalah:
1.Menyerupai laki-laki dalam hal berpakaian berupa memakai pakaian yang persis
menyerupai pakaian laki-laki dan memakai celana panjang yang pada asalnya
merupakan pakaian laki-laki dari Abu Hurairah Radhiallaahu anhu bahwa Rasul
Shallallaahu alaihi wa Sallam melaknat laki-laki yang memakai pakaian wanita
dan wanita yang memakai pakaian laki-laki pernah ditanyakan kepada Aisyah
Radhiallaahu anha bahwa ada seorang wanita yang memakai sandal (model
laki-laki-pent), maka berkatalah Aisyah: "Rasul Shallallaahu alaihi wa
Sallam melaknat wanita yang meniru-niru laki-laki." (HR. Abu Dawud).
2.Tidak berpegang teguh terhadap Hijab (pakaian wanita muslimah) yang
disyariatkan. Imam Adz-Dzahabi berkata: "Diantara perbuatan yang
menyebabkan terlaknatnya wanita adalah menampakkan perhiasan, emas dan berlian
di balik cadar
(hijab) dan memakai wangi-wangian ketika keluar atau memakai pakaian yang
mencolok (norak) ... Semua itu termasuk tabarruj yang dimurkai Allah dan
dimurkai pula orang yang melakukannya di dunia dan akhirat."
3.Banyak keluar rumah tanpa ada keperluan baik bersama sopir pribadi, naik
kendaraan umum atau menyetir sendiri seperti yang banyak terjadi dibeberapa
negara atau berjalan kaki sekalipun jaraknya jauh.
4.Berdesak-desakan dengan laki-laki dan bercampur baur dengan mereka di
pasar-pasar dan di tempat-tempat umum, bahkan sebagian mereka tidak merasa malu
untuk mengantri di barisan laki-laki ketika menunggu, masuk dan duduk diantara
laki-laki khususnya di lapangan bisnis.
5.Meninggikan suara dalam berbicara dengan laki-laki dengan suara yang keras
sehingga terdengar dari kejauhan. Padahal tabiat seorang wanita biasanya
berbicara rendah dan menghindari berbicara dengan laki-laki asing.
6.Meniru kebiasaan laki-laki dalam hal berjalan dan beraktifitas, berupa
berjalan di pasar-pasar atau jalanan seperti berjalannya laki-laki dengan gagah
menyerupai gerakan laki-laki yang menampakkan kegagahan dan kejantanan.
7.Kasar dalam bermuamalah dan berakhlak dengan keluarga dan kerabatnya, tidak
lembut, galak, keras kepala dan tidak menghargai orang lain, sifat-sifat ini
tercela bagi laki-laki maka bagaimana bagi wanita?
8.Tidak memakai perhiasan yang khusus bagi wanita seperti pacar, celak mata,
dan yang lainnya sehingga menjadi seperti laki-laki dalam bentuk dan
penampilan. Aisyah Radhiallaahu anhu berkata: Ada seorang wanita menyodorkan sebuah buku
dengan tangannya dari balik hijab kepada Rasulullah Shallallaahu alaihi wa
Sallam, beliaupun mengambilnya lalu berkata: "Aku tidak tahu apakah ini
tangan laki-laki ataukah tangah wanita?" Aisyah menjawab: "Tangan
wanita." Beliau berkata lagi: "Kalau engkau wanita maka engkau harus
merubah kuku-kukumu," maksudnya dengan pacar." (HR. Abu Dawud)
9.Menyerupai laki-laki dalam berpenampilan berupa memotong rambut seperti
potongan rambut laki-laki, memanjangkan kuku, posisi ketika berdiri atau duduk
dan sebagainya.
10.Melepaskan diri dari pengawasan suami atau wali. Dia tidak mau menerima
kalau dirinya berada di bawah pengaturan suami atau wali dia menginginkan
kebebasan bertindak secara mutlak tanpa izin atau pengawasan laki-laki yang
memang bertanggung jawab atas dirinya.
11.Bepergian tanpa mahram dengan berbagai alat transportasi dan yang paling
masyur adalah pesawat terbang. Dia sendirilah yang membeli tiket, pergi ke
bandara, dan bepergian tanpa mahram yang menyertainya dan melindunginya dari
orang-orang fasik. Perbuatannya itu telah menyimpang dari diennya (agamanya)
dan tabiatnya. Rasul Shallallaahu alaihi wa Sallam telah
bersabda:"Janganlah seorang wanita bepergian (safar) kecuali dengan
mahramnya." (muttafaq 'alaih)
12.Sedikitnya rasa malu, seorang wanita tomboy telah tercabut rasa malu dari
kepribadian dan akhlaknya, ia tak ubahnya seperti pohon bugil tak berkulit.
Berbicara tentang segala hal, ngobrol dengan setiap orang pergi ke berbagai
tempat tanpa rasa malu dan akhlak, sebagai mana sabda Rasul Shallallaahu alaihi
wa Sallam dalam sebuah hadits yang shahih: "Sesungguhnya diantara hal yang
telah diketahui manusia dari ucapan para nabi yang dulu adalah: Kalau kamu
tidak merasa malu maka bertindaklah semaumu." Inilah beberapa bentuk
penyerupaan wanita terhadap laki-laki yang keburukannya begitu nyata dikalangan
para wanita, dan hal ini amat patut disesalkan. Dari penjelasan di atas bisa
kita tarik kesimpulan yang menyeluruh tentang definisi wanita tomboy yaitu:
wanita yang menyerupai laki-laki dalam hal berpakaian, penampilan, berjalan,
berbicara, meninggikan suara, beraktifitas dan bercampur baur. Atau secara
ringkasnya bahwa seorang wanita dikatakan tomboy kalau dia meniru seperti
laki-laki (padahal yang ia tiru adalah merupakan ciri laki-laki yang
bertentangan dengan kodrat kewanitaannya-pent).
Beberapa sebab seorang wanita menjadi tomboy;
1.Ada beberapa penyebab yang mendorong seorang wanita menjadi tomboy yang
secara umum diantaranya adalah sebagai berikut: Kurangnya iman dan sedikitnya rasa takut kepada Allah, karena terjerumusnya seseorang kepada maksiat
baik dosa kecil ataupun dosa besar merupakan akibat dari kurangnya iman dan
lemahnya perasaan merasa diawasi oleh Allah Azza wa Jalla.
2.Pendidikan yang jelek, peribahasa mengatakan bahwa seseorang adalah
anak bagi lingkungannya. Bila lingkungan tempat dia hidup merupakan lingkungan
yang shaleh, maka diapun akan shaleh, kalau lingkungannya jelek maka diapun
akan seperti itu. Seorang anak wanita yang hidup dirumah yang semrawut yang
kosong dari pendidikan yang baik pada umumnya akan menyeret dia kepada berbagai
penyimpangan.
3.Pengaruh media masa dengan berbagai bentuk dan jenisnya, baik
tontonan, yang di dengar, ataupun bacaan. Di dalamnya berkembang dan tersebar
pemikiran-pemikiran sesat dan penyimpangan yang akan menyesatkan para wanita
dan mendorong mereka untuk melanggar norma agama dan prinsip-prinsip kebenaran.
4.Taklid buta, dia berpakaian dan berprilaku tanpa memahami
dan mengetahui apa yang dia lakukan, juga tidak memikirkan manfaat dan
madharaat-nya. Dia hanya sekedar ikut-ikutan kepada apa yang ada di sekitar
dirinya, dari kawan-kawannnya dan dari para seniwati (artis atau bintang),
sekalipun hal itu bertendengan tabiat kewanitaannya.
5.Kawan bergaul yang jelek, di antara hal yang tidak diragukan lagi adalah
kawan bergaul yang mempunyai pengaruh besar dalam pribadi seseorang baik
positif ataupun negatif. Sebagaimana sabda nabi Muhammad Shallallaahu alaihi wa
Sallam : "Perumpamaan kawan bergaul yang saleh dengan kawan bergaul yang
jelek seperti orang yang menjual minyak wangi dengan peniup pande besi (kiir).
Panjual minyak wangi mungkin dia akan memberikan kepadamu atau kamu membeli
darinya, atau kamu bisa mencium harumnya. Adapun peniup pande besi mungkin dia
bisa membakar pakaianmu atau kamu mencium bau busuk darinya." (Muttafaq
'alaih).
6.Kurang percaya diri dan upaya menarik perhatian, sebagian wanita
ada yang merasa kurang percaya diri dan berupaya menutup kekurangan itu dengan
cara yang justeru menyeret mereka kepada keburukan yaitu menyerupai laki-laki
dalam berperilaku, penampailan, pakaian dan sebagainya.
Contoh yang buruk, contoh (figur) merupakan unsur pendidikan yang terpenting.
Kadang-kadang seorang ibu berprilaku menyerupai laki-laki lalu di contoh oleh
anak perempuannya. Umumnya para anak wanita memiliki kepribadian karena
mencontoh ibu-ibu mereka. Maka seorang ibu yang tidak menghargai dan tidak
menghormati ayah, pada umumnya anak wanitanya pun bertabiat seperti itu yaitu
tidak menghargai suami mereka. Dan seorang ibu yang kasar nada bicaranya dan
selalu keras dalam bersuara maka anak wanita-nya pun akan mewarisi sifat ini
pula. Tidak adanya rasa cemburu dari suami atau walinya, sehingga tidak
mencegah dia dari penyimpangan dalam masalah hijab dan pakaian dan tidak
melarangnya dari perilaku yang tidak layak. Demikian diantara sebab-sebab
terpenting yang dapat menjerumuskan wanita ke dalam sikap meniru kaum
laki-laki. Semoga Allah menjaga kita dari segala perbuatan yang menyelisihi
syari'atNya serta membimbing kita semua agar tetap diatas fitrah yang
diridhaiNya. Dari Nasyrah Darul Wathan, "Al-Mustarjilah, al-mar'ah
al-musyabbihah bir rijal", Hamud bin Ibrahim As-Sulaim (Abu Haidar)
No comments:
Post a Comment